Batu Aneh di Gunung Jompong
Situs Batu di Gunung Jompong Belum Tersentuh Pemerintah, Ini Harapan Warga
Rois Jajeli - detikNews
Trenggalek - Situs batu yang diperkirakan peninggalan purbakala di Gunung Jompong, Desa Sukokidul, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek, sampai saat ini masih belum tersentuh pemerintah maupun ahli arkeologi.
Warga Desa Sukokidul pun berharap, agar situs tersebut diteliti. Jika hasilnya benar-benar sebagai batu peninggalan purbakala, warga berharap menjadi lokasi wisata.
"Kami berharap pihak-pihak terkait dan ahlinya untuk meneliti ke lokasi, agar nanti diketahui kebenarannya tentang batu-batu itu," kata Kepala Desa Sukokidul Trimo kepada detikcom, Selasa (23/12/2014).
Bebatuan tersebut bentuknya beragam, ada yang ukurannya besar dan seperti pilar yang miring dengan motif bergaris, ada bongkahan batu yang motifnya seperti tembok, hingga bebatuan seperti linggah, pipih, lonjong dan tersebar di atas lahan milik Perhutani seluas sekitar 15 hektar.
Di lahan tersebut juga dijadikan sebagai ladang tanaman jagung dan ketela pohon bagi warga Desa Sukokidul. "Kalau memang batu itu bersejarah, kami berharap dijadikan sebagai salah satu lokasi wisata di Trenggalek dan menjadikan warga yang menggarap ladang dijadikan pegawai," ujarnya.
Trimo menegaskan, pihaknya tidak memiliki wewenang atau memiliki lahan tersebut. Pasalnya, situs tersebut berada di lahan milik Perhutani.
"Nanti kami akan berkoordinasi dengan Perhutani, bagaimana caranya agar aset yang ada di Perhutani itu dapat membuat kemakmuran bagi masyarakat sekitar, khususnya warga Sukokidul," tandasnya.
Korban salah tangkap dibakar hidup hidup dan ditembak agar mengakui tuduhan. Saksikan "Reportase Sore" TRANS TV tayang Senin sampai Jumat pukul 16.45 WIB
Sumber : detikNews
(Admin/Zan)
Warga Desa Sukokidul pun berharap, agar situs tersebut diteliti. Jika hasilnya benar-benar sebagai batu peninggalan purbakala, warga berharap menjadi lokasi wisata.
"Kami berharap pihak-pihak terkait dan ahlinya untuk meneliti ke lokasi, agar nanti diketahui kebenarannya tentang batu-batu itu," kata Kepala Desa Sukokidul Trimo kepada detikcom, Selasa (23/12/2014).
Bebatuan tersebut bentuknya beragam, ada yang ukurannya besar dan seperti pilar yang miring dengan motif bergaris, ada bongkahan batu yang motifnya seperti tembok, hingga bebatuan seperti linggah, pipih, lonjong dan tersebar di atas lahan milik Perhutani seluas sekitar 15 hektar.
Di lahan tersebut juga dijadikan sebagai ladang tanaman jagung dan ketela pohon bagi warga Desa Sukokidul. "Kalau memang batu itu bersejarah, kami berharap dijadikan sebagai salah satu lokasi wisata di Trenggalek dan menjadikan warga yang menggarap ladang dijadikan pegawai," ujarnya.
Trimo menegaskan, pihaknya tidak memiliki wewenang atau memiliki lahan tersebut. Pasalnya, situs tersebut berada di lahan milik Perhutani.
"Nanti kami akan berkoordinasi dengan Perhutani, bagaimana caranya agar aset yang ada di Perhutani itu dapat membuat kemakmuran bagi masyarakat sekitar, khususnya warga Sukokidul," tandasnya.
Korban salah tangkap dibakar hidup hidup dan ditembak agar mengakui tuduhan. Saksikan "Reportase Sore" TRANS TV tayang Senin sampai Jumat pukul 16.45 WIB
Sumber : detikNews
(Admin/Zan)